Amerika Serikat akan membagi sejumlah teknologi, yang digunakan untuk membuat vaksin virus corona melalui WHO. Negeri Abang Sam itu, saat ini sedang berusaha memperbanyak tes virus corona dan tempat perawatan obat anti-viral demi tercapaiknya masyarakat yang tak mudah tertular Covid-19.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis, 12 Mei 2022, menyerukan kepada Kongres Amerika Serikat agar mau memberikan dana tambahan. Dengan begitu, Amerika Serikat bisa berkontribusi lebih pada upaya tanggap penanganan Covid-19.
“Kami sedang membuat agar teknologi-teknologi ini tersedia (bisa diakses), di mana ini adalah milik Pemerintah Amerika Serikat, termasuk menstabilkan lonjakan protein yang digunakan dalam banyak vaksin virus corona,” kata Biden, dalam sebuah KTT online yang diikuti oleh Amerika Serikat, Belize, Jerman, Indonesia dan Senegal, https://colinburgon.co.uk/ Kamis, 12 Mei 2022.
KTT tersebut di antaranya untuk membahas upaya mengakhiri pandemi Covid-19 dan mempersiapkan agar sektor kesehatan kedepannya siap dalam menghadapi berbagai ancaman.
Sejumlah komitmen sudah dibuat dalam KTT yang pertama pada September 2021 lalu. Di antaranya adalah membuat agar semakin banyak orang mendapatkan imunisasi vaksin virus corona, membagi-bagikan alat tes virus corona dan merawat orang-orang yang berisiko tinggi tertular Covid-19.
Gedung Putin mengatakan sejauh ini, sudah terkumpul uang lebih dari USD 3 miliar (Rp 44 triliun) untuk memerangi pandemi Covid-19. Dari jumlah uang tersebut, sebanyak lebih dari USD 2 miliar akan dialokasikan untuk tanggap cepat Covid-19 dan USD 962 juta untuk mewujudkan janji Bank Dunia mempersiapkan dana penanganan pandemi Covid-19.
Sedangan Uni Eropa sebelumnya mengatakan telah menyiapkan dana 300 juta euro (Rp 4,5 triliun) untuk mendukung imunisasi vaksin virus corona dan USD 450 sebagai dana jaga-jaga. Sejumlah LSM, philantropi dan sektor swasta juga ikut mengulurkan bantuan mengatasi pandemi Covid-19 dengan mengumpulkan uang lebih dari USD 700 juta.