Rusia memperingatkan ancaman Perang Dunia III. Ini setidaknya dikatakan Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengutip media berita Rusia, Senin (25/4/2022).
Ia mengatakan PD III bisa terjadi jika Amerika Serikat (AS) memancing. Terutama jika negeri itu menghancurkan pesawat ulak alik Rusia.
Pernyataan ini ia utarakan saat mengomentari pernyataan Wakil Presiden (Wapres) AS, Kamala Harris, yang menyebut bahwa Washington akan menghentikan uji coba rudal anti satelit. Ia menuduh AS berpura-pura dan melakukan propaganda.
Ia lalu melanjutkan kemungkinan AS membidik pesawat ulang alik Rusia. Terutama karena kemunculan ulang aling AS, Beong X-37.
“Harus diingat bahwa penghancuran pesawat luar angkasa asing berarti Perang Dunia III. Ini casus belli, dan tidak ada keraguan tentang itu,” kata Rogozin sambil menggunakan istilah dalam bahasa Latin tentang alasan yang sah untuk memulai perang.
Boeing-X37 disebut Rogozin, memiliki kemampuan untuk membawa senjata pemusnah massal dan juga alat pengintai. Ia mengatakan sejauh ini Moskow yakin bahwa AS sedang berupaya untuk meluncurkan senjata itu dari luar angkasa.
“Ini mungkin membawa semacam alat pengintai atau senjata pemusnah massal. Ini adalah kategori baru pembawa senjata pemusnah massal. Serangan dari luar angkasa menimbulkan bahaya paling serius,” tambahnya.
Hubungan Rusia dan negara-negara Barat saat ini memanas karena serangan Negeri Beruang Merah itu ke Ukraina. Ini juga nyatanya telah mempengaruhi kerjasama luar angkasa yang juga diteken Moskow, salah satunya adalah proyek stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Dalam serangkaian cuitannya, Rogozin mengatakan kerjasama ISS dapat ditangguhkan oleh Rusia. Meski begitu, hubungan itu dapat pulih kembali bila sanksi ekonomi yang diterapkan kepada Moskow dihapuskan.
Disisi lain, Kyiv menuding Rusia telah menyebarkan informasi yang salah ke media dan media sosial untuk membenarkan dalih menginvasi Ukraina dengan embel-embel “operasi militer khusus”. Salah satu alasan yang diklaim Presiden Vladimir Putin melancarkan operasi militernya itu adalah untuk menghentikan genosida di Ukraina dan denazifikasi negara itu.
“Saya percaya kita telah masuk ke Perang Dunia III, bukan konflik konvensional tetapi perang informasi,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Emine Dzhaparova dalam Forum Doha pada Sabtu (26/3), dikutip dari berita Ukraina.