Gempa hari ini, Minggu (15/5/2022) kembali menggetarkan Indonesia. Hingga pukul 20.00 WIB, tercatat ada dua kali lindu yang terjadi.
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi tersebut menggetarkan satu wilayah yang sama dengan waktu berbeda.
Lindu tersebut menggetarkan wilayah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Gempa pertama kali terjadi pada pukul 05:42:04 WIB.
“Pusat gempa berada di darat 4,2 kilometer barat laut Kolaka,” papar BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Lindu yang terjadi tersebut dilaporkan BMKG memiliki kekuatan magnitudo 4,2 dengan kedalaman 4 kilometer.
Episenter lindu tersebut berada pada koordinat 4.11 Lintang Selatan (LS) – 121.64 Bujur Timur (BT).
BMKG menyatakan, lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Kolaka Timur dan MMI III di Kolaka.
Kemudian, gempa kembali terjadi pada pukul 06:40:27 WIB. Kali ini, lindu berkekuatan magnitudo 2,7 dengan kedalaman 2 kilometer.
Menurut BMKG, episenter gempa berada pada koordinat 4.12 Lintang Selatan (LS) – 121.67 Bujur Timur (BT).
“Pusat gempa berada di darat 1,1 kilometer barat daya Kolaka,” terang BMKG.
BMKG menyatakan, lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Kolaka.
Google Tambahkan Fitur Peringatan Gempa Bumi di Android 13
Sebelumnya, dalam konferensi pengembang tahunan Google I/O, Google tak hanya merilis sejumlah tipe smartphone Pixel baru. Google juga memboyong sistem operasi barunya, Android 13.
Ada banyak fitur baru yang ditambahkan di Android 13. Salah satu fitur yang baru ditambahkan adalah peringatan gempa bumi.
Menurut penjelasan Google, fungsi peringatan dini gempa bumi yang dikembangkan built-in di Android 13 memiliki dua bagian utama.
Mengutip Gizchina, Sabtu 14 Mei 2022, bagian pertama adalah ponsel akan menggunakan akselerometer yang ada di smartphone saat ini. Dengan mendeteksi perubahan yang relevan bisa menentukan terjadinya gempa bumi.
Jika smartphone mendeteksi terjadinya hempa bumi, smartphone akan mengirimkan sinyal ke layanan pendeteksi gempa bumi Google dan melaporkan kemungkinan lokasinya.
Server pun akan mengkombinasikan berbagai informasi untuk menentukan apakah gempa bumi benar-benar terjadi. Kemudian sistem akan menentukan di mana lokasi gempa bumi dan seberapa besar skalanya. Terakhir, sistem akan mengirimkan peringatan atau menghubungi kontak darurat.
Meski fitur ini tergolong baru di Android 13, bagi pengguna smartphone Tiongkok, peringatan terhadap gempa bumi bukanlah hal baru.
Baik Xiaomi, Huawei, atau smartphone lainnya telah memiliki sistem peringatan gempa bumi yang ditersedia secara built-in di ponsel.
Prinsip peringatan dini gempa bumi di smartphone Xiaomi, ketika terjadi gempa bumi, seperti prinsip gelombang radio yang ditransfer lebih cepat daripada gelombang gempa.
Selanjutnya sistem akan langsung mengeluarkan peringatan dini, dari beberapa detik hingga 10 detik ke pengguna smartphone Xiaomi di area terdampak.
Peringatan Gempa Bumi di Xiaomi dan Huawei
Para pengguna https://colinburgon.co.uk/ akan memiliki waktu untuk menghindari bencana yang lebih besar dan memperkecil jumlah korban.
Jika sistem peringatan gempa bumi di smartphone Xiaomi mulai ada sejak 2019, Huawei baru memperkenalkannya pada 2020.
Fitur peringatan gempa bumi Xiaomi menggunakan kotak pop-up untuk mengirimkan peringatan kepada pengguna. Hal ini mengingatkan pengguna ketika jaringan mendeteksi gempa bumi yang akan datang, yang dapat menyebabkan guncangan yang kuat.
Selain itu, sistem juga akan mengidentifikasi lokasi gelombang seismik, daerah episentrum, dan magnitudo gempa. Setelah hitungan mundur peringatan gempa selesai, layanan bantuan darurat akan diberikan.
Sementara itu, sistem Huawei, EMUI 11, mendukung peringatan dini gempa. Ketika terjadi gempa bumi di sekitarnya, ponsel akan mengaktifkan jendela pop-up dan menyembunyikan alarm.
Model seperti ini akan memberikan waktu ke pengguna untuk menyelamatkan diri lebih awal. Sistem Huawei juga menyediakan informasi tentang tempat penampungan darurat dan informasi bantuan medis.
Hal ini pun akan membantu pengguna mendapatkan bantuan tepat waktu saat terjadi gempa bumi. Sayangnya fitur milik Huawei ini masih tersedia di kota Sichuan, Tiongkok. Dengan demikian, baik fitur peringatan gempa Huawei dan Xiaomi memiliki pengoperasian yang serupa.
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa:
– Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
– Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
– Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
– Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
– Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
– Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
– Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
– Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
– Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa:
– Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
– Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
– Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
– Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
– Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa:
– Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
– Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
– Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
– Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
– Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
– Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
– Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.