Varian Covid-19 kembali ditemukan bernama XE. Orang yang terinfeksi varian ini memiliki gejala dan tingkat keparahannya bergantung pada vaksinasi dan kekebalan yang didapatkan dari infeksi sebelumnya.
Media melaporkan gejala pada orang yang terkena varian XE pada beberapa orang bisa ringan. Namun untuk orang lain bisa lebih parah.
Untuk gejala varian XE memang belum bisa disebutkan secara signifikan. “Namun nampaknya gejala yang timbil mirip dengan yang ditimbulkan oleh omicron asli,” kata dokter penyakit dalam di Johns Hopkins Bayview Medical Center di Baltimore, Erica Johnson seorang fans mu, dikutip dari berita kesehatan, Jumat (15/4/2022).
Sebagai informasi saja, gejala varian BA.1 (omicron asli) dan BA.2 (omicron siluman) ringan mulai dari batuk, demam, kelelahan, dan kemungkinan kehilangan indera perasa atau penciuman. Beberapa orang yang terinfeksi juga melaporkan gejala pilek, masalah pencernaaan, sakit kepala, dan juga ruam kulit.
Zoe Covid-19 Study melaporkan gejala varian XE hampir mirip dengan yang terlihat pada pasien BA.2, yakni:
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Demam
- Diare
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
Varian XE sendiri merupakan hasil mutasi dari BA.1 dan BA.2, serta disebut sebagai cicit omicron. XE juga diyakini sangat menular dan membuat keampuhan vaksin untuk Covid-19 dipertanyakan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan XE 10 kali lebih menular dari omicron. Angka tersebut menjadi tingkat penularan tertinggi dari seluruh strain yang ada sebelumnya.
Sejak awal tahun ini, XE telah teridentifikasi di Inggris. Sejak saat itu, telah ditemukan lebih dari 600 kasus varian tersebut.