Argentina melaporkan kasus cacar monyet pertama pada Jumat (27/5). Kasus tersebut teridentifikasi pada seorang pria 40 tahun yang baru kembali dari Spanyol, negara yang dua hari sebelumnya melaporkan 59 kasus.
“Hasil tes PCR untuk kasus suspek cacar monyet pertama positif,” kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Jumat (27/5).
Petugas kesehatan sedang merawat pasien bergejala tersebut. Berdasarkan Kementerian Kesehatan, kontak dekat pasien dinyatakan negatif tapi tetap dalam pantauan.
Kementerian Kesehatan juga mengungkapkan seorang warga Spanyol yang saat ini berkunjung ke Argentina diduga akan menjadi kasus kedua cacar monyet di sana. Pria itu disebut tidak memiliki hubungan dengan pasien pertama.
“Orang tersebut memiliki lesi ulserasi tanpa gejala terkait lainnya,” kata kementerian tersebut.
Cacar monyet berasal dari virus menular dan dapat ditularkan ke manusia oleh hewan yang terinfeksi. Meskipun jarang, penularan dari orang ke orang juga mungkin terjadi.
Gejala awal cacar monyet, seperti demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam seperti cacar air.
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit tersebut. Namun, vaksinasi terhadap cacar telah ditemukan sekitar 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet.
Cacar monyet pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo pada 1970 dan dianggap endemi di sekitar belasan negara Afrika.
Kemunculannya di negara-negara non-endemi telah mengkhawatirkan para ahli, meskipun kasus-kasus yang dilaporkan sejauh ini sebagian besar ringan dan tidak ada kematian.