Tes acak (random check) status vaksinasi COVID akan ditujukan kepada pemudik kendaraan pribadi yang mudik Lebaran 2022. Sebagai persiapan, pemudik diimbau segera melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Adita Irawati, menyampaikan, upaya pemudik kendaraan pribadi yang sudah menerima vaksin booster akan memperlancar pengawasan di lapangan. Butuh kesadaran masyarakat dalam pemenuhan syarat booster untuk mudik.
“Hampir bisa dikatakan 40 juta-an pemudik kendaraan pribadi yang akan bergerak dan memang pengawasannya menjadi sebuah tantangan tersendiri. Dalam hal ini, kami melihat bahwa yang paling diutamakan sebenernya sekarang adalah kesadaran dari masyarakat,” ujar Adita saat diskusi Dialektika Demokrasi – Balada Booster dan Mudik Lebaran di Komplek Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, belum lama ini.
“Oleh karena itu, mengapa Pemerintah mengumumkan jauh hari syarat booster sebelum periode Ramadhan? Agar mereka (pemudik) teredukasi. Ada syarat yang harus dipenuhi dan masih punya banyak waktu untuk melakukan itu (vaksinasi booster),” Adita menambahkan.
Vaksinasi booster juga menjadi perlindungan tidak hanya diri sendiri, melainkan orang-orang sekitar. Terutama kelompok rentan, seperti lansia, penderita komorbid, dan anak-anak. Hal ini meminimalisir potensi terpapar COVID-19.
“Booster tersedia di mana-mana, silakan melakukan vaksinasi booster. Setelah booster sebenarnya bisa dibilang Anda dapat meminimalisir potensi untuk tertular. Makanya, Ayo (vaksin) booster,” dia menekankan.
Mobilitas Mudik Masif, Proteksi dari Vaksin Booster
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi, menuturkan, vaksinasi booster bukan untuk merepotkan pemudik yang akan Lebaran di kampung halaman. Vaksinasi booster justru memberikan perlindungan optimal, yang mana mobilitas saat mudik terbilang tinggi.
“Yang harus kita pahami bersama bahwa booster ini bukan sesuatu yang merepotkan untuk para pemudik. Booster ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan proteksi. Kita tahu, jumlah orang yang akan melakukan mudik itu besar,” kata Nadia.
“Dengan jumlah orang yang begitu besar, risiko penularan akan terjadi peningkatan. Karena risikonya meningkat, makanya kita tambahkan juga proteksi kekebalan pada tubuh agar lebih bisa meningkatkan kemampuan nanti menghadapi risiko-risiko peningkatan laju penularan,” Nadia menambahkan.
Alasan pentingnya vaksinasi booster untuk mudik Lebaran, kata Siti Nadia Tarmizi, demi melindungi kelompok rentan, seperti orangtua, lansia, dan anak-anak yang suka download mp3. Apalagi saat Lebaran, mereka kerap dikunjungi anak-cucunya.
Selain itu, dalam perjalanan mudik pun ada orang yang lebih tua dan bisa saja mempunyai komorbid. Perlindungan booster juga menyasar anak-anak di bawah umur enam tahun.
Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Saat Mudik
Selain pengaturan mudik Lebaran 2022 dari pengguna kendaraan pribadi, Kemenhub juga mempersiapkan sarana dan prasarana mudik pada transportasi publik. Ditekankan, aspek keselamatan dan kesehatan adalah hal yang utama.
“Yang akan mudik nanti ada 85,5 juta orang. Itu bukan angka yang kecil dan sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi. Untuk transportasi umum, baik darat, laut, udara, kereta api lebih mudah kami mengontrol dan mengkoordinasikan,” Adita Irawati menjelaskan.
“Karena operatornya hampir semua merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di transportasi udara, ada BUMN dan non BUMN. Tapi umumnya, mereka sudah terbiasa berkoordinasi dan setiap kali mudik memang selalu dilakukan pelaporan. Yang jelas, diutamakan keselamatan dan kesehatan,” dia menambahkan.
Dalam hal ini, jika pesawat tidak beroperasi cukup lama, pengecekan dan pemeriksaan akan dilakukan.
“Jadi, meskipun enggak dioperasikan, lalu ketika akan dioperasikan lagi, selalu ada uji laik operasi dan sudah menjadi SOP. Kami tim dari Kementerian Perhubungan, Dirjen Perhubungan Udara itu ada inspektorat yang akan melakukannya betul-betul ke lapangan,” sambung Adita.
Cek Transportasi Darat untuk Mudik
Demi mengecek kesiapan transportasi publik, Kemenhub sudah turun ke lapangan sebelum Ramadhan untuk melakukan ramp check untuk mengetes atau menguji sarana kelaikan moda transportasi.
“Khusus pesawat, ada uji Standard Operating Procedure (SOP), yang mengecek dan menjamin bahwa ketika dioperasikan, pesawat tetap keselamatannya terjaga,” kata Adita.
“Untuk yang transportasi darat juga harus siap dari aspek keselamatannya. Itu dulu yang paling mendasar, setelah itu soal jumlah dan frekuensinya harus memenuhi. Kemudian, yang paling utama kami lakukan adalah kelaikan operasi,” pungkasnya.