Cuaca hari ini Selasa (3/5/2022), langit pagi Jakarta diperkirakan berawan. Namun berbeda pada siang hingga malam hari nanti.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca hujan ringan diprediksi turun di beberapa wilayah Jakarta siang hingga malam nanti.
Pada siang hari nanti, wilayah Jakarta Barat, Jakrta Selatan, dan Jakarta Timur diperkirakan turun hujan berintensitas ringan.
Lalu malam hari nanti, hujan ringan tersebut diprediksi mengguyur hampir seluruh Ibu Kota, kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
“Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di Jaktim dan Jaksel pada siang dan sore hari,” terang peringatan dini BMKG.
Tak jauh berbeda di wilayah penyangga Ibu Kota, yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat juga pagi hari ini diperkirakan cerah berawan.
Namun siang hari nanti, ketiga wilayah tersebut diprediksi diguyur hujan berintensitas sedang.
“Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu siang hingga menjelang malam hari di Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang,” papar peringatan dini BMKG.
Senada, Kota Tangerang, Banten juga pagi hari ini diperkirakan cerah berawan, lalu siang hari nanti hujan dengan intensitas ringan.
“Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang bagian Selatan, Kabupaten Serang bagian Barat, Kabupaten Tangerang bagian Selatan, Kota Tangerang Selatan,” tegas peringatan dini BMKG.
Berikut informasi prakiraan cuaca di Jabodetabek selengkapnya yang dikutip https://colinburgon.co.uk/ dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Jakarta Pusat | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Jakarta Selatan | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Timur | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Jakarta Utara | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Kepulauan Seribu | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Bekasi | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Sedang |
Depok | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Cerah Berawan |
Kota Bogor | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Cerah Berawan |
Tangerang | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Antisipasi Perubahan Iklim, BMKG Minta Dilakukan Mitigasi Komprehensif
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan pemerintah untuk segera melakukan langkah mitigasi secara komprehensif dan terukur guna menahan laju perubahan iklim.
Pasalnya, bila situasi saat ini terus dibiarkan maka kenaikan suhu di seluruh pulau utama di Indonesia mencapai 4 derajat celcius pada 2100. Kenaikan tersebut, kata dia, adalah empat kali dibandingkan zaman pra industri.
Akibat kenaikan suhu ini pula, tambahnya, puncak Jaya Wijaya di Papua yang pada tahun 2020 memiliki ketebalan es 31,49 meter, di tahun 2025 mendatang diperkirakan es tersebut akan hilang sepenuhnya.
“Mitigasi harus dilakukan segera, tidak bisa ditunda-tunda karena situasi kekinian sangat mengkhawatirkan,” ujarnya, Selasa 12 April 2022.
Dwikorita mencontohkan Siklon Seroja yang terjadi di NTT tahun lalu, semestinya siklon tersebut tidak terjadi di wilayah tersebut, tapi akibat perubahan iklim siklon tersebut muncul.
Dwikorita mengatakan, peningkatan suhu tersebut akan memicu terjadinya cuaca ekstrem dan anomali iklim yang semakin sering. Intensitasnya pun semakin kuat dengan durasi panjang.
Kondisi tersebut, lanjut Dwikorita, tentu akan mengakibatkan kerugian bagi Indonesia. Tidak hanya bersifat materil seperti infrastruktur, namun juga korban jiwa.
“Jadi jangan heran jika saat musim kemarau juga terjadi hujan dan banjir, atau musim kemarau akan terasa lebih panas dan kering. Pun saat musim hujan, jauh lebih lebat sehingga memicu bencana hidrometeorologi,” imbuhnya.
Dwikorita mengungkapkan, bencana hidrometeorologi di Indonesia meningkat, menjadi bencana terbesar dengan prosentase 95 persen. Selama tahun 2021, bencana mencapai 5.402 kasus yang notabene merupakan sebagai dampak perubahan iklim global.
Dwikorita menegaskan, pemerintah bersama semua elemen masyarakat harus bekerjasama dan gotong royong dalam melakukan aksi mitigasi.
Mulai dari penghematan listrik, air, pengelolaan sampah, pengurangan energi fosil dan menggantinya dengan kendaraan listrik, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menanam pohon, restorasi mangrove, dan lain sebagainya.
Mudik Lebaran 2022, BMKG Siapkan Layanan Informasi Prakiraan Cuaca di Jalan Tol
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mempersiapkan layanan informasi prakiraan cuaca, terutama di jalur tol untuk menghadapi masa mudik Lebaran 2022.
“Layanan yang kami sampaikan di sini adalah informasi cuaca pada jalur transportasi darat, terutama jalan tol, ini akan disiapkan dengan fitur khusus, melalui aplikasi mobile phone infoBMKG. Namun yang kami sampaikan ini adalah prakiraan cuaca,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI yang diikuti secara daring, mengutip Antara, Jumat 8 April 2022.
Dwikorita mengatakan, peringatan dini juga diberikan dari 3 jam hingga 30 menit sebelum kejadian dan disampaikan pula melalui fitur khusus peringatan dini infoBMKG.
“Namun kami juga memohon barangkali dimungkinkan peringatan dini ini bisa ditayangkan pada layar yang ada di jalan tol, untuk informasi jalan tol,” kata dia.
Dwikorita berharap, dengan informasi yang disebarluaskan tidak hanya melalui aplikasi ponsel, sehingga BMKG berupaya untuk dapat berkoordinasi dengan pengelola jalan tol, agar peringatan dini juga masuk di dalam info jalan tol.
“BMKG juga akan menyampaikan prakiraan cuaca untuk tempat ibadah serta prakiraan cuaca menjelang hingga Idul Fitri,” ucap dia.
Siapkan Alat
Selain itu, Dwikorita menyebut, pihaknya mempersiapkan prakiraan cuaca khusus untuk tempat wisata disertai dengan adanya peringatan dini.
Sementara, menurut Dwikorita, BMKG telah mempersiapkan peralatan yang sudah terpasang di seluruh wilayah Indonesia dan terkalibrasi serta beroperasi dengan baik. Terdapat 40 radar cuaca dan ribuan peralatan yang terpasang guna mendukung kelancaran mudik Lebaran.
Kemudian AWOS (Automated Weather Observing System) juga terpasang di hampir semua bandara di Indonesia, yang memiliki stasiun meteorologi di 98 lokasi.
“Kami menyiapkan radar khusus untuk penyeberangan, yaitu radar maritim, terutama di Gilimanuk-Ketapang, juga di antara Pulau Lombok dan Flores dan juga di Selat Sunda,” jelas dia.
Dwikorita mengharapkan layanan cuaca BMKG dapat mendukung kelancaran pemerintah mewujudkan mudik aman dan juga mudik sehat.